Jumat, 04 Juli 2008

reportase

SPIRIT LASKAR PELANGI
: Temu Penulis Bersama Andrea Hirata



Beberapa waktu yang lalu Perpustakaan Pondok Pesantren Daar el-Qolam bekerja sama dengan penerbit Mizan menggelar acara “Temu Penulis Bersama Andrea Hirata”. Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 16 April 2008, bertempat di Gedung Serba Guna Excellent Class Program.

Acara yang mengangkat tema ”Membangun Spirit Pendidikan di Indonesia” ini dihadiri oleh sekitar seribu orang santri. Acara yang sedianya digelar pada pagi hari terpaksa diundur hingga siang selepas shalat Dzuhur karena pihak manajemen Andrea Hirata meminta pemunduran jadwal.

Dengan mengenakan pakaian batik dan peci hitam, Andrea Hirata tampil sangat bersahaja. Ia tampak akrab menyapa para santri yang memang sudah lama menanti-nanti kehadirannya. Sebelum acara dimulai, penulis yang melejit lewat novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor ini menyempatkan diri berfoto bersama para santri.

Acara temu penulis yang dipandu oleh Imam Risdiyanto, editor Laskar Pelangi, berlangsung sangat menarik. Dibuka dengan sambutan Ustadz Chamdan Widadi, direktur Excellent Class Program, Andrea tampil cukup interaktif. Tak sungkan ia meminta beberapa orang santri untuk sekadar unjuk kebolehan. Ada yang baca puisi, ada juga yang membaca penggalan novel Laskar Pelangi.

Tujuannya, Andrea ingin mengetahui tingkat percaya diri para santri. Dan ternyata beberapa orang santriwan dan santriwati yang ditunjuk, tampil cukup percaya diri. Andrea pun mengaku sangat bangga. Percaya diri sangat diperlukan jika seseorang ingin berhasil. “Saya bisa seperti sekarang ini karena saya punya rasa percaya diri,” ujarnya disambut tepukan tangan hadirin.

Menurutnya, ada tiga hal yang dibutuhkan seseorang jika ia ingin berhasil, yaitu punya mimpi, percaya diri, dan mencintai ilmu. Seseorang yang punya mimpi senantiasa akan berusaha mewujudkan mimpinya. Untuk itu, rasa percaya diri sangat diperlukan dalam upaya mewujudkan mimpinya itu. Namun, punya mimpi dan punya rasa percaya diri saja belum cukup. Seseorang juga mesti mencintai ilmu dalam upaya mewujudkan mimpinya itu. Demikian pesan utama yang disampaikan Andrea Hirata bagi para santri Daar el-Qolam.

Selanjutnya acara temu penulis ini berlangsung lebih interaktif. Para santri cukup antusias menyimak paparan Andrea Hirata. Mereka pun aktif mengajukan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan novel best seller itu. Andrea pun dengan sabar menjawab semua pertanyaan.

Acara semakin meriah tatkala Andrea mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji daya simak para santri. Santri yang berhasil menjawab pertanyaan Andrea dengan tepat berhak mendapatkan bingkisan berupa buku dan merchandise dari manajemen Andrea Hirata.

Sayang sekali, acara mesti berakhir menjelang adzan Ashar. Raut gembira terpancar dari wajah para santri begitu usai mengikuti acara ini. Semoga hadirnya Andrea Hirata dapat menambah motivasi para santri untuk meraih kesuksesan. Semoga pula sesuai dengan tema acara ini, para santri semakin memiliki spirit untuk terus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Di akhir acara, direktur Excellent Class Program berkesempatan memberikan kenang-kenangan untuk Andrea Hirata berupa buku Pesantren Daar el-Qolam Menjawab Tantangan: Biografi Kepemimpinan K.H. Ahmad Rifa’i Arief. Andrea pun menerimanya dan tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang diberikan Daar el-Qolam. Ia mengaku gembira, ternyata santri-santri Daar el-Qolam memiliki apresiasi yang positif terhadap karya-karya Andrea Hirata.

Inilah acara temu penulis terbesar yang pernah digelar Daar el-Qolam setelah sebelumnya sukses menghadirkan beberapa penulis terkenal seperti Nova Rianti Yusuf, Gola Gong, Asma Nadia, Boim Lebon, Teguh Iman Perdana, Ade Armando, dan Farid Gaban. Semoga dengan hadirnya para penulis sukses tersebut dapat menumbuhkan minat baca dan motivasi menulis bagi para santri.***

Tanah Gintung, April 2008

Tidak ada komentar: